MEDIA MANDREHE NIAS

Ya’ahowu Talifusö, Aine Tahaogö Mbanuada: Tanö Niha!

  • Pengesahan Pemekaran Nias

    Rapat Paripurna DPR RI yang diadakan pada Rabu 29 Oktober 2008 mengesahkan pemekaran Nias menjadi Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias Barat.
  • Situs ini telah dikunjungi sebanyak:

    • 61,184 Kali
  • Hari Blogger Nasional

    Menteri Negara Komunikasi dan Informatika Mohammmad Nuh menetapkan 27 Oktober (Kompas 27/10/2007) sebagai Hari Blogger Nasional. Dan, bagi blogger yang menulis secara kreatif, inovatif, edukatif, dan mencerahkan bagi pembangunan Bangsa Indonesia akan diberikan Blogger Award (lihat www.kompas.com)
  • RENUNGAN

  • Bisa Mengajar, Tidak Bisa Melakukan

    Bapa, Ibu, Saudara, Saudari yang dicintai Tuhan. Terima kasih, Anda meluangkan waktu membaca renungan ini. Adalah lumrah, bagi kita, jika seorang sarjana Teknik Industri lebih mengerti teknik industri, sarjana Kimia lebih tahu kimia, lulusan Kedokteran lebih mengerti bidangnya. Pertanyaannya: apakah orang beriman, Pemimpin Jemaat (Pendeta, Pastor, Biksu, Ustadz) lebih fasih dibidangnya? Atau apakah mereka sungguh berelasi dengan Tuhan? Atau apakah mereka sungguh ahli iman? Atau sungguh melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan? Sejenak kita berkata: “ya, sangat fasih, ya sangat berelasi dengan Tuhan, ya ahli iman, ya sungguh melakukan yang seharusnya mereka lakukan”. Barangkali itu jawaban kita. Dan, memang begitu! Saya bukan menggugat pernyataan ini. Tapi saya percaya bahwa menjadi ahli belum cukup. Lebih mengerti belum cukup. Sebab, pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya, kata Johan Wolfgang von Goethe. Biarpun dia ahli tetapi jika dia tidak pernah mempraktekkan keahliannya, sia-sia saja, tidak ada faedahnya. Saya percaya bahwa ada di antara kita yang pernah membaca kisah orang Samaria yang baik hati (Luk. 10: 25-27). Isinya menarik! Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus: bagaimana memperoleh hidup kekal dan siapa sesama. Apakah Ahli Taurat itu tidak tahu bagaimana memperoleh hidup kekal? Tidak mungkin. Ia pasti tahu. Ingat, dia itu adalah “ahli” Hukum Taurat, ahli hukum Tuhan! Dan, nasehat serta cara memperoleh hidup kekal ada dalam Hukum Taurat! Siapa “sesama” juga pasti ia tahu. Tapi ia pura-pura tidak tahu. Lantas bagaimana reaksi Yesus? Yesus tahu kedegilan hati ahli Taurat itu. Yesus pun coba menyadarkan sang ahli Taurat. Yesus menjawab dengan metafor. Sesama adalah orang yang turun dari Yerikho tapi di tengah jalan dirampok, dipukul hingga terkapar oleh penyamun tetapi kemudian, ditolong oleh seorang Samaria (yang notabene dianggap oleh orang Yahudi sebagai kafir, najis, tidak berguna). Bapa, Ibu, Saudara, Saudari. Sesama adalah semua orang, termasuk orang tertindas, orang hina (seperti orang Samaria). Figur imam dan orang Lewi adalah orang-orang yang seharusnya cekatan menolong orang yang terkapar itu, tetapi ternyata tidak. Padahal, jabatan keagamaan hampir sama dengan ahli Taurat. Nah, Yesus memakai figur kedua tokoh ini untuk menyindir si ahli Taurat yang bertanya tadi. Seorang Imam tidak tergerak hatinya untuk menolong orang terkapar yang butuh bantuan. Ia lewat begitu saja di samping orang yang membutuhkan bantuannya. Padahal, imam adalah pemimpin jemaat, orang yang mempersembahkan kurban di Bait Allah, “orang suci”, suka berdoa di Bait Allah. Tapi mengapa ia tidak menolong orang yang terkapar di pinggir jalan? Perkaranya sangat mendasar. Ia takut kehilangan waktu, tenaga, uang, materi. Imam itu tidak mau pusing-pusing! Sikap yang tidak beda jauh dari sikap Imam ini adalah sikap seorang Lewi. Ia hanya lewat di samping orang yang butuh bantuannya. Ia tidak tergerak untuk menolongnya. Kita menjadi heran. Orang Lewi adalah orang yang bekerja di Bait Allah, keturunan imam, orang suci, tapi kok tidak mau menolong. Ya, ia tidak mau kehilangan materinya, ia tidak mau pusing-pusing. Coba Anda bayangkan jika semua orang yang lewat akan berlaku demikian. Pasti orang terkapar itu mati konyol! Dalam perikop ini, tokoh ideal adalah orang Samaria. Mengapa? Karena ketika ia melihat seseorang yang terkapar di pinggir jalan lalu hatinya tergerak oleh belaskasihan. Ia tidak hanya iba, tapi melakukan tindakan konkret. Orang yang terkapar itu dinaikkannya ke atas keledai tunggangannya, ia tuntun ke penginapan, ia membersihkan luka dan membalutnya. Tidak hanya itu, ia memberikan uang 2 dinar (upah dua hari bekerja) kepada pemilik penginapan, bahkan kalau kurang ia akan kembali untuk melunasinya. Luar biasa. Tindakan terpuji! Padahal, orang Samaria dipandang oleh orang Yahudi sebagai penjahat, kafir, najis, bukan orang suci. Bapa, Ibu, Saudara, Saudari, dalam hidup sehari-hari kadang kita menganggap diri sebagai orang yang pantas, orang suci. Tetapi pada kenyataannya kita tidak mencintai Tuhan dan sesama dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan segenap akal budi. Ketika kita duduk di posisi yang dianggap terhormat, “suci”, lalu malah kita menjadi lupa diri. Tidak sedikit dari kita yang lebih tahu kesalahan orang lain, lalu merasa bahwa ia itu tidak pantas. Renungan kali ini, saya tutup dengan sebuah cerita. Ketika membaca sebuah buku yang berjudul: “Hidup yang Berbuah”, karya Paulus Winarto, seorang motivator, saya menemukan hal berharga: cerita reflektif! Agus seorang petani yang hidup di sebuah dusun kecil dikenal sebagai orang yang baik, rajin bekerja dan suka menolong. Meski begitu, ia termasuk jemaat yang tidak aktif di gerejanya. Inilah yang membuat sang pendeta agak kecewa. Apalagi setelah ia sendiri mendengar bahwa dalam satu hari, Agus hanya berdoa dua kali. Itupun sebuah doa singkat yang berlangsung tidak lebih dari dua menit. Suatu ketika sang pendeta berbicara dengan Tuhan mengenai kehidupan Agus. “Tuhan, payah sekali ya si Agus itu. Bayangkan Tuhan, Engkau begitu bermurah hati kepadanya. Namun, ia hanya mengingat Engkau dua kali dalam sehari, yakni dalam doa sebelum dia berangkat ke sawah dan doa sebelum ia berangkat tidur,” kata si pendeta. Sambil tersenyum Tuhan menjawab, “Aku ingin memintamu melakukan sesuatu. Besok, pagi-pagi benar, engkau harus keluar dari rumahmu dengan membawa semangkuk penuh susu. Dari pagi hingga sore, engkau harus berkelilinng di desa ini sambil membawa mangkuk tersebut dan jangan sampai ada setetes pun susu yang tumpah dari mangkuk tersebut.” Sang pendeta yang dikenal sangat taat ini pun menyanggupinya. Keesokan harinya, si pendeta melakukan persis seperti yang diperintahkan Tuhan. Lalu, malamnya ia kembali bertemu Tuhan. “Berapa kali sepanjang hari ini engkau mengingat-Ku?” tanya Tuhan. Dengan agak malu-malu, sang pendeta menjawab, “tidak sekali pun, Tuhan. Ampunilah hamba-Mu ini.” Lalu, Tuhan bertanya lagi, “mengapa tidak sekalipun engkau mengingat-Ku hari ini?” Jawab pendeta sambil menangis karena menyesal, “karena aku begitu berkonsentrasi pada pekerjaan yang Engkau perintahkan. Aku menjaga agar jangan sampai setetes susu tumpah dari mangkuk yang penuh itu. Mohon ampunilah hamba-Mu ini, Tuhan.” Dengan senyum penuh kasih, Tuhan menjawab, “itulah yang terjadi jika orang terlalu sibuk memikirkan diri sendiri dan terlalu asyik dalam pekerjaannya. Agus, si petani sederhana itu bekerja keras seharian namun ia masih mengingat Aku dua kali sehari dalam doanya. Bibirnya tidak pernah lupa untuk mengucapkan syukur atas berkat yang telah Kuberikan”. Bapa, Ibu, Saudara, Saudari, semoga kita jangan seperti Imam dan orang Lewi di atas. Mereka hanya bisa mengajar namun tidak mampu melakukan apa yang mereka ajarkan (iso ngajar, ora iso ngelakonin). Semoga kita tidak jatuh seperti sang pendeta yang awalnya merasa lebih benar dibanding si petani miskin. Kepekaan rohani, kerendahan hati, sikap yang mau berkorban dengan tulus, dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi itulah yang diharapkan Allah dari kita. Amin. (Oleh Postinus Gulö)
  • Petuah……

    PENGETAHUAN tidaklah cukup, kita harus MENGAMALKANNYA. NIAT tidaklah cukup, kita harus MELAKUKANNYA. (Johan Wolfgang von Goethe) ----------------------------- Kita sulit menggambarkan karakter diri sendiri. Namun, kita mudah menggambarkan karakter orang lain. (Dr. Budi Djatmiko, Ir., Msi) ------------------------------ Tujuan akhir pendidikan adalah untuk memberikan kemampuan yang sangat tinggi dalam membedakan segala sesuatu. Kemampuan ini adalah kekuatan untuk menunjukkan yang baik dan jahat, asli dan palsu, dan untuk lebih menyukai yang baik dan asli dibanding dengan yang buruk dan palsu. (Samuel Johnson) ------------------------------ Tao Te Ching mengatakan bahwa laut merupakan kumpulan air yang terbesar karena kedudukannya lebih rendah daripada yang lain. Semua air mengalir ke laut. Itu merupakan salah satu gagasan tentang kepemimpinan paling cemerlang yang pernah saya dengar. Kemuliaan lautan yaitu kebesarannya, digambarkan sebagi hasil kerendah-hatian atau kerendahannya. Sangat banyak pemimpin, eksekutif, dan manajer yang mengarungi jalan kehidupan mereka dengan kemuliaan, tetapi buta terhadap pentingnya kerendah-hatian saat mereka berhadapan dengan orang lain. ( Tom Morris, Direktur Morris Institute for Human Values dan Guru Besar Emeritus Filsafat Universitas Notre Dame, Amerika Serikat)
  • Life Style Photos

Archive for the ‘Berita Aktual Nias’ Category

Mendagri Hari Ini Lantik Tiga Pj Bupati Nias Utara, Barat dan Kota Gunungsitoli

Posted by Postinus Gulö on May 26, 2009

Medan (SIB, 26/5/09)
Mendagri H Mardiyanto atas nama Presiden RI akan melantik Penjabat (Pj) Bupati Nias Utara, Barat dan Kota Gunungsitoli sekaligus meresmikan ke-tiga daerah otonomi baru hasil pemekaran Nias. Dengan demikian Sumut memiliki 33 kabupaten/kota.
Menurut Kadis Kominfo Provsu Drs Eddy Syofian, Senin (25/5) acara pelantikan akan dilaksanakan di Jakarta, Selasa (26/5). Sedang Pj yang dilantik yakni Tolu Aru Hulu menjadi Pj Bupati Nias Utara, Fadu Husi Daely menjadi Pj Bupati Nias Barat dan Drs Martinus Lase menjadi Walikota Gunung Sitoli.
Tolu Aru Hulu sebelumnya Kepala BKD Nias, Fadu Husi Daely sebelumnya Kadis Perikanan Nias Selatan dan Drs Martinus Lase staf ahli Gubsu. Sedang kedudukan ibukota Nias Utara terletak di Iotu, Kabupaten Nias Barat dengan ibukota Ono Limbu dan Kota Gunung Sitoli. (M3/x)

Posted in Berita Aktual Nias | 1 Comment »

Anggaran BKRA-N Capai Rp 1,6 Triliun

Posted by Postinus Gulö on February 15, 2009

JAKARTA, SABTU – (KOMPAS) – Deputi Keuangan dan Perencanaan Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias, Amien Subekti mengatakan anggaran untuk Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh-Nias (BKRA-N) mencapai Rp 1,6 triliun.

“Untuk Aceh Rp 1,3 triliun, sementara Nias Rp 300 miliar,” katanya saat mendampingi presentasi hasil kerja Bank Pembangunan Asia (ADB) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2).

Dalam pelaksanaannya, lebih jelas diterangkan Amien, disalurkan lewat anggaran pemerintah daerah dan departemen terkait. Sementara bantuan luar negeri disalurkan ke beberapa lembaga pemerintahan seperti PU, Perhubungan, jumlahnya Rp 1,7 triliun.

Salah satu proyek yang akan dituntaskan dalam program BKRA-N adalah pembangunan Bandara Aceh dan jalan di Simpang Lima. “Dari Ulele sampai Simpang Lima itu termasuk yang 10% belum terselesaikan, termasuk bandara yang belum sempurna,” papar Amien.

Setelah tugas BRR selesai pada Desember 2008, pemerintah telah membentuk Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh-Nias. Lembaga ini mengkoordinasikan masa transisi dan keberlanjutan rekonstruksi Aceh-Nias.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Forum Koordinasi Aceh dan Nias di JCC, kemarin juga telah menandatangani Peraturan Presiden soal pembentukan BKRA-N.

Posted in Berita Aktual Nias, Rekonstruksi Nias | Leave a Comment »

Diresmikan Sekolah Terpadu Senilai Rp22 Miliar di Pulau Nias

Posted by Postinus Gulö on January 11, 2009

Medan, (Analisa)

Menlu Hassan Wirajuda bersama Gubsu H  Syamsul Arifin SE, akan meresmikan pemakaian gedung sekolah Terpadu Dharma Caraka di Gunungsitoli berbiaya Rp 22 miliar, Sabtu (10/1).

“Kita harap daerah ini bisa memelihara sekolah terpadu ini dengan baik,” ujar Gubsu, di dampingi Kaban Infokom Eddy Syofian, Asisten Ketataprajaan Hasiholan Silaen, Plt. Kadis Pendidikan Sumut Delta Pasaribu saat menerima kunjungan Sekjen Deplu Imron Khotan di rumah dinas Gubernur, Jalan. Sudirman 41 Medan, Jumat (9/1).

Pada waktu bersamaan Sekjen Delu juga akan meresmikan Sekolah Terpadu di Teluk Dalam Nias Selatan (Nisel) dan mengharapkan Nisel yang menerima bantuan bangunan fisik sekolah terpadu agar benar-benar memanfaatkan dan memelihara dengan baik.

Gubsu juga menekankan kepada kepala daerah di dua kabupaten yang menerima bantuan ini harus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut sehingga dapat mengejar ketertinggalan dan mensejajarkan diri dengan pendidikan dari daerah lain.  “Ketersedian bangunan sekolah serta perlengkapannya harus didukung kenerja pejabat dan para tenaga pendidik dengan serius,” tegas Gusbu lagi.

Partisipasi Donatur

Sementara itu, Sekjen Deplu menyatakan, dana pembanguan sekolah terpadu senilai Rp22 miliar itu merupakan sumbangan partisipasi dari para donatur luar negeri yang dikumpulkan oleh kedutaan besar republik Indonesia di seluruh dunia dan difasilitasi departemen luar negari RI untuk membantu perbaikan sekolah-sekolah daerah yang terkena gempa dan tsunami Desember 2004 dan Maret 2005 yang menimpa Nias, Aceh, Bengkulu, Lampung, Serdang Bedagai, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dikatakan Imron, dengan memperhitungakan aspek-aspek keseluruhannya, Deplu hanya memfasilitasi pembanguan sekolah berupa hardware (perangkat keras) sekolah seperti bangunan sekolah dan mobiler, sedangkan untuk software (tenaga pengajar) serta pendukung lainnya diminta disediakan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan.

Pembangunan sekolah terpadu di dua kabupaten di Pulau Nias ini , terdiri dari 11,5 milyar untuk sekolah terpadu di Teluk Dalam (Nias Selatan) dan 10,5 Milyar untuk pembanguan sekolah terpadu di Nias, kata Imron.(ir)

Posted in Berita Aktual Nias, Rekonstruksi Nias | Leave a Comment »

Rapat Paripurna DPR RI Mengesahkan Pemekaran Nias

Posted by Postinus Gulö on October 29, 2008

Jakarta (NiasIsland.Com)

Rapat Paripurna DPR RI mengesahkan pemekaran Nias menjadi Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias Barat.

Ratusan Masyarakat Nias yang ada di Jakarta maupun yang datang dari Nias memenuhi Rapat Paripurna DPR RI hari ini, Rabu (29/10). Tak ketinggalan puluhan dara Nias datang dengan mengenakan baju daerahnya. Di antara yang hadir kelihatan Bupati Nias Binahati Baeha, hampir seluruh anggota DPRD Nias, Marthin Luther Daeli (Ketua Team Fasilitasi Pemekaran Nias), Firman Jaya Daeli, para pengurus HIMNI (di antaranya Ichtiar Nduru dan Edison Ziliwu), serta para tokoh Nias Utara, Nias Barat, dan Kota Gunung Sitoli.

Seluruhnya ada 12 RUU Pembentukan Kabupaten/Kota yang disetujui oleh seluruh fraksi di DPR. RUU tersebut untuk pemekaran 12 daerah: Kota Tangerang Selatan (Banten), Kab Tambrauw (Papua Barat), Kab Pulau Morotai (Maluku Utara), Kab Intan Jaya (Papua), Kab Deiyai (Papua), Kab Sabu Raijua (NTT), Kab Pringsewu (Lampung), Kota Gunung Sitoli (Sumut), Kab Nias Utara (Sumut), Kab Nias Barat (Sumut), Kab Tulang Bawang Barat (Lampung), dan Kab Mesuji (Lampung).

Sebelumnya ada 17 RUU Pembentukan Provinsi/Kabupaten/Kota, namun hanya 12 RUU yang berhasil disahkan hari ini. RUU Pembentukan Kab Meranti (Riau), Kab Maibrat (Papua Tengah), dan Provinsi Tapanuli tertunda pengesahannya. Sedangkan untuk Kab Brastagi (Sumut) dan Kab Mandau (Riau) belum memenuhi persyaratan untuk dilanjutkan ke dalam pembahasan.

Posted in Berita Aktual Nias, Pemekaran Daerah (Nias Barat) | Leave a Comment »

Fenomena Perkawinan Usia Dini di Nias Difilmkan: Diputar di Lapangan Merdeka Gunung Sitoli

Posted by Postinus Gulö on October 25, 2008

Kisah perkawinan usia dini di Kabupaten Nias bukan merupakan hal baru yang kita dengar. Berdasarkan penelitian Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), sepanjang 2005 – 2007 tercatat 109 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan dominasi kasus perkawinan usia dini.
Karenanya, PKPA bekerjasama dengan Sineas Film Documentary (SFD) dan didukung Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, membuat film bergenre dokudrama yang mengangkat fenomena kentalnya perkawinan dini di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Nias.
Film berjudul “Perempuan Nias Meretas Jalan Kesetaraan” dan berdurasi 35 menit ini akan ditayangkan di Lapangan Merdeka Gunung Sitoli, Sabtu malam (25/10), setelah sebelumnya ditayangkan di Kecamatan Lahewa pada Selasa (21/10) dan di Desa Sawo, Rabu (23/10).
“Film ini merupakan kisah nyata yang berangkat dari hasil penelitian PKPA atas kekerasan terhadap anak dan perempuan, terutama tentang perkawinan di usia dini. Film ini adalah sebuah kampanye betapa kekerasan terhadap perempuan tidak seharusnya terjadi lagi,” kata Direktur PKPA Medan, Ahmad Sofyan, kepada wartawan, Rabu (22/10).
Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias | 2 Comments »

Film Dokudrama berjudul Perempuan Nias, MERETAS JALAN KESETARAAN (PNMJK)

Posted by Postinus Gulö on October 22, 2008

Sidang mailinglist yang terhormat,

Izinkan saya menyampaikan pemberitahuan ini sekedar menjaga etika untuk kepentingan publik.

Sineas Film Documentary (SFD) bersama Puisat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) serta di dukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan saat ini tengah memproduksi Film Dokudrama berjudul Perempuan Nias, MERETAS JALAN KESETARAAN (PNMJK)

Film non komersial ini di buat berdasarkan hasil survei di Nias yang dijadikan media kampanye menolak segala bentuk kekerasaan terhadap perempuan dan anak terutama menolak perkawinan usia dini.

Rencananya, dalam akhir bulan Oktober ini Film berdurasi 35 menit yang di ilhami dari kisah nyata itu akan diputar di Gedung RRI Gunung Sitoli dan sekaligus membagikan 5000 keping VCD Film kepada nasyarakat. Dan selanjutnya, akan mengikuti berbagai festival film Nasional dan Internasional.

Untuk kepentingan pemutaran, pendistribusian dan festival film secara umum, maka pada kesempatan ini kami sampaikan pemberitahuan kepada publik tentang penggunaan Thema Song dan Back Sound di Film PNMJK (Lengkapnya di File)

Demikian hal ini disampaikan, sembari kami terus mengupayakan proses perizinan kepada manajemen artis/musik dan pihak terkait lainnya. Dan terimakasih atas perhatiannya.

Hormat kami,

Ttd
Onny Kresnawan
Producer SFD
081375739518

Posted in Berita Aktual Nias | 1 Comment »

Proyek Jalan di Mandrehe Dikerjakan Asal Jadi

Posted by Postinus Gulö on October 5, 2008

Gunung Sitoli, Waspada online

Pengerjaan proyek pembangunan jalan ruas Lolohia menuju Lasara faga, Kecamatan Mandrehe Barat berbiaya Rp590.625.000 dikerjakan asal jadi. Di sepanjang ruas jalan yang sudah dan sedang dikerjakan sudah terlihat rusak dan berlubang.

Sejumlah masyarakat yang di temui Waspada menyebutkan, mereka sangat kecewa kepada kontraktor pelaksana CV Fariani Lestari atas pengerjaan jalan dimaksud.
Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias, Rekonstruksi Nias | 4 Comments »

BRR NAD-Nias Bangun Jalan Kabupaten Hotmix Berbiaya Rp109,6 M

Posted by Postinus Gulö on September 12, 2008

Nias (SIB)

BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekrontruksi) NAD-Nias perwakilan Nias membangun jalan kabupaten dengan hotmix.Peresmian pembangunan dilaksanakan Bupati Nisel (Nias Selatan) F Laia di Helezalulu, ibukota Kecamatan Lahusa Rabu (10/9)

Jalan yang dibangun sepanjang 29 Km yaitu dari Helezalulu ibukota Kecamatan Lahusa menuju Kecamatan Gomo dan Sisarahilioyo menuju Tuhemberua Kabupaten Nias Selatan. Perencana pembangunan Consultan Supervisi DH V dengan pelaksana PT BCK Jaya Kontruksi. Waktu pelaksanaan 480 hari kalender, dengan nilai proyek Rp 109,6 milyar dari Bank Dunia.

Bupati F Laia dalam peresmiannya mengatakan, pembangunan jalan ini hampir gagal, namun berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk BRR maka pembangunan jalan terlaksana.

Kepala BRR Distrik Nisel Heracles Lang dalam sambutannya membernarkan pembangunan jalan itu hampir gagal karena syarat yang ditetapkan pihak donor sangat ketat dan itu semua sebenarnya untuk kepentingan kita juga. Ia memberi contoh salah satu syarat yaitu pembangunan tidak merusak lingkungan.

Sumber dana dari Bank Dunia Rp109,6 milliar. Ia mengharapkan dukungan semua pihak agar pembangunan berjalan lancar sehingga dapat selesai tepat waktu.
Acara.peresmian dihadiri Camat Lahusa S Bulololo, Camat Gomo C Telaumbanua, Camat Lolomatua diwakili Sekcam Leofaigimano Halawa dan Unsur Muspika, para kepala desa dan tokoh masyarakat. (OLS/SB/g)

Posted in Berita Aktual Nias, Rekonstruksi Nias | Leave a Comment »

Ratusan Masyarakat Demo Tuntut Bupati Nisel Turun Dari Jabatannya

Posted by Postinus Gulö on July 23, 2008

Nias Selatan (SIB)


Ratusan masyarakat Kecamatan Teluk Dalam Selasa, (23/7) kembali melakukan aksi unjukrasa besar-besaran yang dipimpin oleh Sudi Manao dan Novensius Duha SH. Mereka meminta Bupati Nias Selatan Fahuwusa Laia SH MH turun dari jabatannya karena selama 2 tahun lebih telah melakukan berbagai kebijakan yang meresahkan masyarakat dan diduga korupsi keuangan negara milyaran rupiah.

Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias, Kasus Korupsi | 2 Comments »

Amiziduhu Mendrofa SH MHum Gugat Bupati Nias di PTUN Medan

Posted by Postinus Gulö on April 18, 2008

Sumber: SIB, Kamis, 18 April 2008

 

Medan(SIB)


Bupati Nias yang saat ini dijabat Binahati B Baeha SH digugat pengusaha dari Padang Sumbar, Amiziduhu Mendrofa SH MHum selaku Direktur CV Niska di PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) Medan, Bupati dituding menerbitkan keputusan yang bertentangan dengan hukum tentang pengalihan atau memberikan lokasi atau lahan Kuasa Pertambangan (KP) eksplorasi batubara CV Niska di Alo’oa Nias kepada PT Rohas Lestari. Perbuatan Bupati Nias menurut Amiziduhu Mendrofa SH MHum dalam gugatan yang terdaftar di kepaniteraan PTUN Medan dengan register No.24/G/2008/PTUN0-Mdn tgl 17 April 2008, bertentangan dengan hukum terutama PP No 32/1969 yang dirobah dengan PP No 75/2001 tentang ketentuan pokok pertambangan.

Read the rest of this entry »

Posted in Berita Aktual Nias | 4 Comments »